Alunan lirih menggema
Seisi ruang membisu
Masa terdiam sejenak
Menyisakan rintihan sendu
Terjerit melengking
Suara yang terpendam
Aku kini bagai wanita bisu
yang sungguh tak berarti
Sosok itu menatapku
Bayang yang tersenyum
Lirikan yang tajam
Bibirnya bagai mawar
Kulitnya bagai tisu
Lengan itu seolah bergetar
Membelai rambut yang terurai
Tangisanpun meluap
Dengan sayap suci itu
Ia mendekapku
Membawaku ke masa silam
masa dimana kami saling bercengkrama
(4) Comments
Sari Wahyuni
Minggu, 24 Jan 2021
Wah, sulit juga memahami maksud puisinya