Post Details

research
  • 24 Jan 2021

Terngiang Pundak Tegar Seorang Ayah | Puisi Oleh : Maryam Mufidah

Alunan lirih menggema

Seisi ruang membisu

Masa terdiam sejenak

Menyisakan rintihan sendu

 

Terjerit melengking

Suara yang terpendam

Aku kini bagai wanita bisu

yang sungguh tak berarti

 

Sosok itu menatapku

Bayang yang tersenyum

Lirikan yang tajam

Bibirnya bagai mawar

Kulitnya bagai tisu

 

Lengan itu seolah bergetar

Membelai rambut yang terurai

Tangisanpun meluap

 

Dengan sayap suci itu

Ia mendekapku

Membawaku ke masa silam

masa dimana kami saling bercengkrama

 

Comments

Sari Wahyuni

Minggu, 24 Jan 2021

Wah, sulit juga memahami maksud puisinya